Tuesday, February 21, 2012

Hidup Dalam Kerajaan Allah

KHOTBAH TOPIKAL

Topik : Hidup Dalam Kerajaan Allah
Teks : Lukas 17 : 20-21

PENDAHULUAN
Syalom saudara-saudara,
Puji Nama Tuhan, kita sangat bersyukur kepada Tuhan dimana kalau Tuhan masih terus berfirman di dalam kehidupan kita. Sebab tanpa firman Tuhan di dalam kehidupan kita maka kehidupan kita akan menjadi kehidupan yang tidak memiliki arah dan tujuan yang benar.
Saudara yang dikasihi dan yang mengasihi Tuhan,
Kadang di dalam kehidupan kita ini kita sering hanya sebagai pendengar firman Tuhan saja. Tapi saya percaya bahwa kita semua yang ada di sini adalah pribadi-pribadi yang bukan hanya sekedar mendengar, mengerti dan memahami firman Tuhan, tetapi pribadi-pribadi yang melakukan dan hidup sesuai dengan apa yang Tuhan firmankan di dalam kehidupan kita masing-masing.
Saudara yang dikasihi dan yang mengasihi Tuhan,
Ketika kita percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat di dalam kehidupan kita, kita pasti memiliki kepastian untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Tapi walaupun kita sudah memiliki kepastian itu, itu bukan berarti kita sudah tidak berbuat apa=apa lagi. Saudara ingat bahwa hidup kita sekarang ini, adalah hidup di dunia dan bukan di surga. Tetapi sekalipun kehidupan kita masih ada dalam dunia ini, namun nuansa-nuansa sorga itu akan terus kita rasakan selama kita masih hidup di dunia ini. Contohnya saja yaitu ketika kita memuji Tuhan, sukacita, sejahtera, damai dan lain-lain dan lebih lagi ketika kita ada di dalam Kerajaan Sorga akan lebih sempurna lagi kehidupan kita di dalam-Nya.
Selama kita masih ada di dalam dunia ini, apa yang harus kita lakukan sehingga nuansa-nuansa sorga itu akan terus kita rasakan di dalam kehidupan kita ? banyak orang Kristen yang memiliki kepastian untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah, namun nuansa-nuansa sorga itu seringkali tidak mereka rasakan di dalam kehidupan mereka, mereka hidup di dalam kehidupan ketidak suka citaan. Ketika ada masalah, mereka cepat mengeluh dan mulai mempertanyakan iman mereka kepada Tuhan.
Orang yang mau hidup didalam Kerajaan Sorga dan merasakan nuansa-nuansa sorga itu, dia harus menuruti semua aturan-aturan yang berlaku. Berbicara sebuah kerajaan, tidak ada kerajaan tanpa aturan. Kerajaan yang sejahtera dan damai adalah kerajaan yang memiliki aturan-aturan dan yang aturan-aturan itu dilakukan oleh anggota masyarakatnya dengan taat dan setia. Demikianlah juga kita yang hidup dalam Kerajaan Allah, kita harus tahu aturan-aturan dan tata cara Kerajaan Allah. Oleh sebab itu marilah kita melihat bagaimana hidup dalam Kerajaan Allah.

ISI
1. Hidup dalam Pemerintahan Allah (Yesaya 9 : 5)
Saudara yang mengasihi Tuhan,
Bagaimana kita bisa hidup di dalam Pemerintahan Allah ? Di dalam Yesaya 9 : 5 ini menubuatkan bahwa di suatu waktu akan lahir seorang putra dari keturunan Daud. Seorang putra yang diberikan kepada kita, dibahu-Nya melambangkan pemerintahan dan nama-Nya akan disebut orang sebagai Penasehat Ajaib, Allah Yang Perkasa, Bapa Yang Kekal dan Raja Damai.
Bapak / Ibu dan Saudara yang mengasihi Tuhan,
Kita harus tahu bahwa nubuat Yesaya ini ditunjukkan kepada pribadi yang sangat kita kasihi yaitu Yesus Kristus. Yesus Kristus telah menyelamatkan kita dari dosa. Dia sungguh sangat mengasihi kita. Bagaimana respon kita, ketika kita diselamatkan. Hidup kita bukanlah untuk kita, namun hidup kita adalah untuk Dia. Dia telah menebus kita dengan darah-Nya yang mahal, sehingga melalui darah-Nya itu kita didamaikan dan memperoleh kehidupan kekal. Inilah suatu bukti bahwa Allah sungguh sangat mengasihi Saudara dan Saya. Untuk itu, apa yang harus kita lakukan ? Yang harus kita lakukan sebagai umat yang sudah ditebus oleh Tuhan ialah :
- Kita harus menjadikan Yesus sebagai Raja atas hidup kita
1 Samuel 8 : 4-7 berkata bahwa ketika Samuel sudah tua, maka berkumpullah bangsa itu dan meminta seorang raja untuk diangkat menjadi raja atas hidup mereka. Ketika Samuel mendengar itu, hati Samuel sangat mengesalkan dan Samuel berdoa sama Tuhan. lalu Tuhan berkata kepada Samuel, dengarkanlah permintaan mereka sebab bukan hanya engkau saja yang mereka tolak, tetapi Aku-lah yang mereka tolak untuk menjadi raja atas hidup mereka. Bangsa Israel adalah bangsa yang dipilih oleh Tuhan. ketika mereka dijajah oleh bangsa Mesir, Allah membebaskan mereka. Dan sepanjang perjalanan mereka dari padang gurun menuju tanah kanaan, Allah memimpin mereka sehingga musuh-musuh yang menghalau merekapun Tuhan lepaskan karena Tuhan-lah yang berperang membela mereka. Akan tetapi ketika bangsa Israel melihat bangsa lain memiliki seorang raja, mereka juga ikut-ikutan dan mereka tidak sadar kalau sebenarnya mereka sudah punya raja yaitu Tuhan. tetapi justru kerika mereka memiliki seorang Raja seperti bangsa lain, kerohanian mereka semakin merosot dan melakukan apa yang jahat dimata Tuhan.
Bapak / Ibu dan Saudara-Saudari yang dikasihi Tuhan,
Pertolongan apa yang kita rasakan saat ini ? Kita sudah diselamatkan oleh Tuhan dan itu adalah anugerah yang begitu besar di dalam kehidupan kita. Janganlah kita melihat seperti bangsa Israel, Tuhan sudah menolong, melepaskan dan memberkati mereka. Namun mereka tidak menjadikan Tuhan sebagai Raja atas hidup mereka. Tetapi biarlah melalui Anugerah yang kita terima itu, kita menjadikan Dia sebagai Raja atas hidup kita dan menyatakan Tuhan inilah hidupku, hidupku bukan aku lagi, tetapi hidupku ialah hanya untuk Engkau. Dan jadilah Raja Atas Hidupku.

- Yesus yang berdaulat atas hidup kita
Sebagai umat tebusan-Nya juga, kita harus menjadikan Dia yang berdaulat atas hidup kita. Dalam Yohanes 10 : 18 mengatakan bahwa Yesus memiliki kuasa untuk memberikan dan mengambil.
Bapak / Ibu dan Saudara-Saudari yang dikasihi Tuhan,
Apapun yang terjadi dalam hidup kita, itu terjadi atas sepengetahuan Tuhan. segala apapun yang saat ini kita miliki, itu bukanlah milik kita. Tetapi itu adalah milik Tuhan. kalau saat ini kita menjadikan Yesus yang berdaulat atas hidup kita, maka jadikanlah Dia yang berkuasa dan yang berotoritas atas hidup kita dan atas segala milik kita.


2. Hidup dalam Aturan-aturan Kerajaan Allah (Roma 14 : 17 ; 1 Korintus 4 : 20)
Bapak / Ibu dan Saudara-saudari,
Tidak hanya kerajaan dunia ini yang punya aturan. Berbicara tentang kerajaan sorga pasti ada juga aturan-aturan pemerintahannya. Dan saya percaya bahwa sebagian besar aturan-aturan yang ada di dalam kerajaan ialah untuk membawa anggota-anggota keluarga kerajaan Allah. Dan kita harus percaya bahwa setiap aturan-aturan yang ada di dalam kerajaan itu adalah untuk membawa kita semakin hari semakin mengetahui kehendak Tuhan dalam hidup kita. Inilah aturan-aturan yang ada dalam Kerajaan Sorga, berdasarkan Roma 14 : 17 yaitu :
- Hidup dalam kebenaran
- Hidup dalam damai sejahtera oleh Roh Kudus
- Hidup dalam sukacita oleh Roh Kudus
- Dan hidup di dalam kuasa ( 1Korintus 4 : 20)

3. Hidup dan Bergerak di dalam Allah (Kisah Para Rasul 17 : 28)
Hidup dan bergerak di dalam Allah artinya memberikan seluruh totalitas kehidupan ini untuk diatur dan dikuasai oleh Tuhan sepenuhnya. Kehidupan saya da saudara tidak memiliki hak sama sekali. Hanya Tuhan-lah yang memiliki hak untuk mengatur kehidupan kita. Itulah sebabnya Yesus berkata bahwa di luar Aku, engkau tidak bisa berbuat apa-apa. Untuk itu, marilah kita mengandalkan Tuhan did alam hidup ini. Sebab dalam Kitab Mazmur 127 : 1, 2 berkata bahwa tanpa Tuhan di dalam hidup ini, maka segala apapun usaha kita akan menjadi sia-sia.

PENUTUP
Sebagai ayat penutup, saya mengajak Bapak / Ibu dan Saudara-saudari untuk membaca di Efesus 1 : 3.
Saudara yang mengasihi Tuhan,
Apakah selama ini kita sudah hidup di dalam aturan kerajaan Allah ? Ketiga hal di atas adalah merupakan aturan kedisiplinan Rihani kita untuk kita bisa merasakan kerajaan sorga nyata atas hidup kita. Memang dalam hidup ini banyak tantangan-tantangan yang seringkali membuat kita untuk tidak hidup dalam aturan-aturan Kerajaan Allah. Tapi mau tidak mau, sebagai umat Allah yang sidah ditebus dan hidup dalam Kerajaan Allah, harus taat dan setia untuk melakukan setiap aturan itu. Ingat, bahwa aturan-aturan yang berasal dari Tuhan ialah aturan yang membawa kita merasakan berkat Tuhan dalam hidup kita. Untuk itu marilah kita hidup sesuai dengan apa yang Tuhan firmankan. Sehingga Kerajaan Allah itu boleh kita rasakan di dalam kehidupan kita. Terima kasih. Biarlah firman Tuhan ini boleh memberkati kita semua, Amin.


KHOTBAH TEKSTUAL

Topik : Saling Menerima didalam Kristus
Teks : Filemon 1 : 17-18
“Kalau engkau menganggap aku teman seiman, terimalah dia seperti aku sendiri. Dan kalau dia sudah merugikan engkau ataupun berhutang padamu, tanggungkanlah semuanya itu kepadaku”.

PENDAHULUAN
Surat Fileman ini ditulis oleh Rasul Paulus kepada Fileman, yaitu seorang percaya di Kolose. Akan tetapi berdasarkan ini dari surat tersebut nampak bahwa surat ini juga diperuntukkan bagi orang-orang yang memiliki budak. Di dalam Ef. 6 : 5 mengatakan bahwa seorang budak adalah seorang yang taat kepada tuannya dengan takut, gentar dan tulus hati sama seperti kepada Kristus.
Filomen memiliki seorang budak yang bernama Onesimus. Dikatakan dalam ayat 18 bahwa Onesimus melakukan tindakan yang merugikan Filomen yang kemungkinan adalah mencuri lalu melarikan diri. Melalui seorang perantara yang tidak disebutkan, kemungkinan Epafras (Kol. 4 : 12) Onesimus diperkenalkan kepada Paulus yang ada dalam penjara sampai dia benar-benar bertobat bahkan setelah itu perannya sangat besar dalam kehidupan Paulus dan pelayannya.
Surat Paulus kepada Filomen ini merupakan permohonan Paulus supaya Filomen mau berdamai dengan Onesimus, hambanya itu, yang sedang disuruh pulang oleh Paulus. Paulus minta supaya Filomen sudi menerima Onesimus kembali bukan hanya sebagai hamba yang sudah dimaafkan, tetapi juga sebagai sesama orang Kristen.
Untuk memperlancar maksud penerimaan Onesimus oleh Filomen, Paulus sengaja menulis dengan bijaksana dan dengan nada yang dalam untuk meyakinkan dengan menggunakan permainan kata (ayat 11). Permintaan tersebut (ayat 4-21) tersusun dalam gaya bahasa yang sering dipakai oleh para pengajar Yunani kuno dan Roma yaitu untuk membangun hubungan (ayat 4-10), untuk meyakinkan (ayat 11-19) dan untuk menggerakkan emosi (ayat 20-21). Nama Onesimus sama sekali tidak disebutkan sampai hubungan tersebut sudah dibangun (ayat 10) dan barulah permintaan itu sendiri dikemukakan hampir diakhir bagian untuk meyakinkan Filomen (ayat 17).
Tema kita diatas berbicara bagaimana kita untuk saling menerima di dalam Kristus. Dari surat Filomen ini, ada beberapa ajaran theologi yang perlu kita terapkan di dalam kehidupan kita sebagai seorang hamba Tuhan.

ISI
a. Teladan Pengampunan
Tuhan Yesus adalah teladan tertinggi kita dalam mengampuni sesama kita. Yesus telah mengampuni kita dari setiap dosa yang kita lakukan. Saya dan saudara tidak layak menerima pengampunan itu, namun oleh kasih-Nya yang begitu besar bagi kita, Dia telah melayakkan kita untuk menerima pengampunan itu. Bagaimana dengan kehidupan kita, adakah kita mengampuni sesama kita tanpa kita memikirkan apakah dia layak menerima atau tidak ? Ingat bahwa Pengampunan yang kita terima adalah bukan karena kita layak, tapi oleh karena kasih-Nya yang melayakkan kita menerima pengampunan itu. Itulah sebabnya firman Tuhan berkata Kasihilah musuhmu. Tanpa mengasihi maka sulit bagi kita untuk mengampuni. Oleh sebab itu, ampunilah sesamamu manusia sebagaimana Tuhan sudah mengampuni kita.

b. Penanggungan / Pelimpahan Kesalahan (Ayat 18)
Dalam ayat 18 ini, Paulus meminta Filomen untuk menanggungkan kepadanya semua yang menjadi utang Onesimus kepada Filomen. Ini bukan hal yang mudah yang dialami oleh Paulus sendiri karena pada waktu itu, Paulus sedang berada dalam penjara. Namun ada satu pelajaran yang perlu kita teladani dalam sikap Paulus. Paulus tidak mementingkan kepentingan dirinya, dia mengutamakan kepentingan orang lain. Yang sering terjadi dalam kehidupan kita ialah sikap yang mementingkan diri sendiri. Sikap mementingkan diri sendiri adalah sikap yang tidak peduli terhadap orang lain. Kita harus melihat bahwa sesama kita sama dengan diri kita sendiri bahkan lebih dari itu. Dengan cara demikian, kita dapat peduli terhadap kehidupan orang lain.

c. Pengakuan kesalahan dan permohonan maaf
Unsur pengakuan adalah kesadaran, kerendahan hati dan tindakan. Ketiga hal ini sangat dibutuhkan dalam mengakui kesalahan. Ketika kita bersalah kepada seseorang, hambatan kita untuk tidak mengakui kesalahan kita ialah sikap yang tidak rendah hati yang masih mempertahankan harga diri. Kita harus mengakui kesalahan kita serta datang untuk meminta maaf. Sikap yang tidak mengakui kesalahan ialah sikap yang sombong yang tidak memiliki kerendahan hati. Untuk iu, milikilah kerendahan hati sehingga saya dan saudara dapat dengan mudah mengakui kesalahan kita.

d. Ajaran bagaimana hamba terhadap tuan dan tuan terhadap hamba
Bagi Filemon sendiri ini hal yang tidak mudah diterima, namun Paulus berkata bahwa sebagai orang percaya kepada Yesus harus bisa mengampuni dan menerima kembali Onesimus sebagai sesama orang Kristen. Filemon adalah tuan Onesimus dan Onesimus adalah hamba Filemon. Bagaimana sikap seorang tua terhadap hambanya ? Kolose 4 : 1 berkata bahwa hendaklah tuan-tuan berlaku adil dan jujur terhadap hambanya. Dan hamba juga taat kepada tuannya dengan takut, gentar dan tulus hati sama seperti kepada Kristus (Ef. 6 : 5).
Saudara dan saya adalah hamba dan tuan kita adalah Yesus Kristus. Adakah kita sudah setia kepada-Nya ? Kita harus tetap iangat bahwa kita adalah hamba. Untuk itu, marilah kita setia melakukan apa yang dia inginkan dalam kehidupan kita.

PENUTUP
Jadi saudara-saudara,
Didalam kehiduapn kita ini, kita harus saling mengampuni. Tema kita adalah “Saling Menerima didalam Kristus”. Bagaimana kita bisa saling menerima di dalam Kristus tanpa kita memiliki sikap saling mengampuni ? Mungkin didalam kehidupan saudara dan saya mengalami banyak kekecewaan, penolakan, kekerasan dan fitnah. Namun, sebagai orang yang percaya kepada Kristus harus memiliki kemampuan untuk bersikap mengampuni. Kalau kita mengatakan bahwa aku mengasihi sesamaku, tetapi sulit mengampuni, sebenarnya itu adalah kasih yang pura-pura. Ingat bahwa kasih yang sejati terhadap sesama kita adalah kasih yang sungguh mengampuni. Untuk itu, marilah kita saling mengampuni sehingga dengan mudah kita bisa saling menerima antara yang satu dengan yang lain di dalam Kristus.
Demikianlah Firman Tuhan ini, biarlah firman Tuhan ini boleh memberkati kita semua, Amin !


KHOTBAH EKSPOSITORI

Tema : Hidup Takut akan Tuhan (Lukas 6 : 46-49)
At : Hidup takut akan Tuhan adalah menjadi suatu dasar untuk membangun iman kita
kepada Tuhan
Ak : Ketika hidup kita takut akan Tuhan serta melakukan apa yang Dia mau dalam
hidup kita, maka iman kita akan semakin bertumbuh
Tujuan : Mendorong jemaat untuk membangun imannya diatas dasar takut akan Tuhan

PENDAHULUAN
Saudara-saudara,
Kita tahu bahwa Tuhan menyelamatkan tidak hanya sekedar diselamatkan. Namun ada tujuan Tuhan dibalik semuanya itu. Dulu waktu saya masih ada di Nias, saya lahir dari keluarga yang percaya kepada Yesus. Pada waktu itu saya percaya bahwa saya sudah diselamatkan oleh Tuhan dan memiliki konsep bahwa tidak perlu lagi bersekutu dengan Tuhan yang penting sudah diselamatkan. Tapi ketika ada masalah dan persoalan saya mulai mempertanyakan apakah saya sudah diselamatkan oleh Tuhan ?
Saudara-saudara,
Inilah yang sering terjadi didalam kehidupan orang Kristen yang tidak tahu kebenaran. Memang kita sudah diselamatkan. Tetapi tujuan Tuhan menyelamatkan kita adalah supaya hidup kita takut akan Dia.
PENJELASAN
Itulah sebabnya mengapa ayat 46 berkata mengapa kamu berseru kepada-Ku : Tuhan, Tuhan. Padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan.
Orang-orang Farisi adalah orang-orang sudah kenal Tuhan. mereka memiliki hukum Taurat yang memungkinkan mereka untuk mengenal Tuhan. namun dalam teks ini, jelas-jelas sekali Yesus berkata mereka hanya sekedar mengenal Tuhan tanpa mereka melakukan kehendak Tuhan. itu juga yang sering terjadi di dalam kehidupan orang Kristen. Bagaimana mungkin kita berkata Aku Percaya kepada Tuhan tanpa kita memiliki sikap takun akan Tuhan.
Untuk itu dalam ayat 47, Yesus memberikan suatu persamaan bagi orang yang datang, mendengar, dan melakukan kehendak Tuhan.
Saudara,
Dalam ayat 47 ini ada beberapa kata yang perlu kita perhatikan yaitu datang, mendengar, dan melakukan. Ketiga hal ini tidak dapat dipisahkan kalau kita mau hidup takun akan Tuhan. kita tidak hanya sekedar datang dan mendengar, namun yang terpenting ialah melakukan Firman Tuhan itu.
Ayat 48 dan 49 adalah suatu perbedaan yang Tuhan Yesus berikan bagi orang yang datang, mendengar dan melakukan dengan orang yang hanya datang dan mendengar tanpa melakukan. Ayat 48 menjelaskan bahwa kita yang mau hidup takut akan Tuhan harus memiliki ketiga unsur ini yaitu datang, mendengar serta melakukan, tetapi ketika unsur melakukan itu tidak ada, maka ayat 49 menjelaskan bahwa keadaan orang tersebut semakin rusak dan tidak baik.

APLIKASI
Saudara,
Allah sangat rindu kita memiliki sikap hidup takut akan Tuhan. bagaimana mungkin iman kita dapat bertumbuh tanpa kita memiliki sikap takut akan Tuhan. iman dapat bertumbuh ketika iman itu dipraktekken dan diwujudkan dalam perbuatan. Itulah sebabnya mengapa Yakobus sering menekankan perbuatan, karena dia tahu bahwa banyak orang-orang Kristen yang hanya mengandalkan imannya tanpa dia melakukan ketendah Tuhan. untuk itu, bagaimana iman kita dapat bertumbuh, iman kita dapat bertumbuh ketika hal ketiga unsur diatas ada di dalam kehidupan kita. Dasar iman Kristen adalah hidup takut akan Tuhan dan melakukan kehendak Tuhan. tanpa kita memiliki hidup takun akan Tuhan, maka kita bagaikan orang yang membangun rumah diatas pasir. Ketika angin topan datang, maka rumah itu roboh karena pondasinya tidak kuat. Itu juga yang terjadi di dalam kehidupan orang Kristen yang memiliki iman tetapi tidak ada perbuatan. Ketika ada masalah dan persoalan mereka segera berpaling dan meninggalkan Tuhan.
Saudara,
Bagaimana iman kita sekarang ini dihadapan Tuhan ? Adakah iman kita sudah bertumbuh ? Marilah kita hidup takut akan Tuhan serta melakukan kehendak Tuhan, sehingga iman yang kita miliki boleh bertumbuh dihadapan Tuhan. saya percaya bahwa ketika kita memiliki sikap takut akan Tuhan, maka apapun yang terjadi dalam hidup kita, kita tetap memiliki iman yang kuat dihadapan Tuhan. ingat bahwa Allah terus bekerja didalam iman kita. Ketika iman itu kita praktekkan di dalam kehidupan kita. Demikianlah firman Tuhan ini, biarlah firman Tuhan ini boleh memberkati kita semua, Amin !

No comments:

Post a Comment

NAMA ALLAH ISRAEL - Juliman Harefa